Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan (Shalat Khusuf)

Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan (Shalat Khusuf)
[BERITA ISLAM] Gerhana bulan jatuh pada Sabtu 11 Januari 2020. Dikutip dari LAPAN RI, gerhana bulan kali ini disebut gerhana bulan pernumbra.

Shalat gerhana bulan atau disebut pula shalat khusuf ini merupakan amalan sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah, tidak terjadi gerhana pada keduanya karena kematian atau lahirnya seseorang.


Jika kamu melihat gerhana keduanya maka segeralah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, shalat dan banyak bersedekah.” (Muttafaqun ‘Alaih). (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904)

Demikianlah betapa dari fenomena alam itu, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan merupana tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana tanda-tanda ini ditampilkan untuk menjadi menjadi peringatan bagi manusia.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al Isra: 59).

وَمَا نُرْسِلُ بِالْآَيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا

“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.” (QS. Al-Isra’: 59)

Bagaimana Allah SWT berkehendak atas apa yang terjadi di bumi dan kehidupan ini, termasuk tanda-tanda atau peringatan.

Allah membuat tanda-tanda tersebut sebagai peringatan agar umatnya kembali menyadari kekuasaan Allah dan bertaubat kepada-Nya.

Demikianlah ketika muslim menyaksikan fenomena ini, maka umat muslim dianjurkan untuk bersegera beribadah kepada Allah SWT.

Adapun pelaksanaan ibadah itu adalah shalat gerhana (shalat kusuf untuk gerhana matahari, shalat khusuf untuk gerhana bulan).

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.” (HR. Bukhari, no. 1046)

Gerhana bulan tersebut dapat dilihat pada Sabtu (11/1/2020) mulai pukul 00.05 dan berada pada puncaknya mulai pukul 02.10 WIB. Sementara gerhana bulan ini akan berakhir pada 04.14 WIB.

Tata Cara Salat Gerhana Bulan 

Untuk umat Islam yang akan melaksanakan Salat gerhana bulan, berikut caranya:

1. Berniat di dalam hati. Untuk yang akan melafadzkan niat, berikut bacaannya:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surah yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)

6. Ruku’ sambil memanjangkannya

7. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”

8. Membaca surah Al Fatihah

9. Membaca surah yang panjang (berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama)

10. Ruku’ (ruku’ kedua)

11. I’tidal

12. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’

13. Duduk di antara dua sujud

14. Sujud kembali

15. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

16. Salam.

17. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

Posting Komentar untuk "Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan (Shalat Khusuf)"