Warga Dumai-Riau Ini Lecehkan UAS, Didatangi Akhirnya Minta Maaf
[PORTAL ISLAM] Warga Dumai-Riau dibuat heboh ada pengguna akun Media Sosial (Medsos) Facebook dengan nama akun LaurarenTiina EnjeLina Harianja membuat status yang diduga melecehkan ustadz Abdul Shomad.
Pemilik akun ini memposting kata-kata tidak pantas. "Kebanyakan makan Bangke Tikus. Ehee Bokir," status itu ia posting bersamaan saat membagikan status akun facebook Malaikat Gombal Putra yang memposting video ustadz Abdul Shomad saat bersilaturahmi dengan Majles Ulama Indonesia (MUI).
Tak ayal status itu mendapat sorotan dan perhatian. Dalam sekejap status yang ia posting tersebut dishare ulang oleh akun facebook lainnya yang memprotes tidak dan mendapatkan berbagai komentar. Wanita yang diketahui kebelakang tinggal di Jalan Raya Bukit Datuk, Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai.
Tak hanya sampai disitu, sekelompok umat islam di Kota Dumai yang merasa tidak senang dengan status tersebut langsung mencari rumah pemilik akun tersebut, pada Kamis (22/08/2019) malam.
Mereka tiba dirumah pemilik akun itu sekitar pukul 20.30 WIB. Mereka mendatangi rumahnya untuk meminta klarifikasi atas status tersebut. Diketahui pemilik akun ternyata seorang wanita bernama Tina berumur 25 tahun dengan status pengangguran.
Kurang lebih sekitar 30 menit sekelompok umat Islam datang untuk meminta penjelasan dan meminta agar yang bersangkutan memohon maaf serta tidak lagi mengulangi perbuatan yang sama.
Setelah mendapat permohonan maaf dari yang bersangkutan masyarakat membubarkan diri. Tidak lama masyarakat sudah membubarkan diri polisi dari Polres Dumai dan Polsek Dumai Barat baru tiba ke lokasi. Polisi tampak meminta keterangan dari beberapa masyarakat yang masih di lokasi dan kepada Tina sipemilik akun.
"Tadi ramai, tapi masyarakat sudah bubar yang bersangkutan sudah meminta maaf dan memposting permohonan maaf di akun Facebooknya," ujar Faisal salah seorang masyarakat yang ikut mendatangi rumah Tina.
Lanjut Faisal mengatakan, kedatangan mereka agar permasalahan yang cukup sensitif ini segera diklarifikasi agar tidak ada masyarakat lainnya yang terprovokasi.
Sementara itu, Tina mengatakan dirinya sudah meminta maaf kepada Masyarakat dan Umat Islam yang datang. Ia mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama dikemudian hari.
"Saya hanya merasa kesal dengan kejadian yang melibatkan ustadz Abdul Shomad, tidak ada maksud apa-apa dan tidak ada mau menghina umat Islam," ujarnya.
Ia juga mengaku sudah memposting permohonan maaf di akun facebook miliknya atas perbuatan dirinya tersebut. "Saya minta maaf," sebutnya.
Sementara itu Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Dani Andika mengatakan, bahwa jajarannya sudah turun langsung ke lokasi dan semuanya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah.
"Yang bersangkutan sudah meminta maaf dan hal ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ungkap AKP Dani Andika.
Terakhir ditambahkan AKP Dani, Ia menghimbau agar masyarakat lebih bijak dalam penggunaan media sosial. Sebagaimana diketahui untuk Kota Dumai ini sudah kedua kalinya hal yang sama terjadi. Perlu diingat sekarang ada undang-undang ITE yang bisa membuat seseorang dipenjara ketika informasi yang disampaikan di media sosial tidak benar atau hoax," tutupnya.
Sumber: riausky