Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Viral! Guru dan Santri MAN 3 Jombang Hancurkan Ratusan HP dengan Palu

Viral! Guru dan Santri MAN 3 Jombang Hancurkan Ratusan HP dengan Palu
[PORTAL ISLAM] Masyarakat kembali dihebohkan dengan beredarnya video aksi penghancuran ratusan telepon seluler (ponsel) siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim). Dalam video yang sudah viral tersebut, para guru dan santri terlihat memukuli ponsel dengan menggunakan palu.

Aksi tersebut disaksikan ratusan siswa baru dan guru di MAN 3 Jombang. Awalnya, terlihat ada sekitar 200 ponsel dari berbagai merek diletakkan di sebuah meja. Selanjutnya, tiga orang guru yang sudah memegang palu kemudian serentak memukuli ponsel itu hingga hancur.

Tak hanya guru, para santri baik putra dan putri diberi kesempatan untuk ikut menghancurkan ponsel yang dianggap bisa mengganggu para santri mencari ilmu, dengan palu. Mereka tampak semangat memukul ratusan ponsel dengan palu.

Para siswa yang menonton sambil duduk di lapangan pun terdengar berteriak-teriak saat melihat ratusan ponsel hancur berkeping-keping di atas meja. Aksi ini akhirnya menjadi viral setelah videonya diunggah oleh salah satu guru ke media sosial.

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Waka Kesiswaan MAN 3 Jombang Syifak Malik mengakui ada tindakan pemusnahan sekitar 200 ponsel santri. Menurut mereka, tindakan ini sengaja dilakukan karena ponsel dianggap dapat mengganggu siswa atau santri saat belajar di sekolah maupun di pondok pesantren.

“Memang HP itu dilarang dan haram di Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan sudah melalui kajian yang sangat matang sejak 10 tahun, 15 tahun yang lalu, ketika HP mulai marak. Karena kalau membawa HP saat mencari ilmu pasti akan terganggu. Kecuali di rumah, pulang, monggo. Tapi kalau selama mondok, berada di asrama, tidak boleh membawa HP,” katanya.

Sebelumnya, pihak sekolah mengaku sudah menyampaikan larangan membawa ponsel. Namun, para siswa rupanya tetap membandel. Sesuai perjanjian yang sudah disepakati pihak sekolah, pengasuh, dan pondok pesantren bersama dengan orang tua siswa, ratusan ponsel milik siswa ini akhirnya dimusnahkan.

“Sebenarnya semua anak-anak sudah tahu, wali murid juga sudah tahu. Kebetulan saja kemarin ketika ada MOS di hadapan siswa baru, kita memang mengadakan pemusnahan HP,” katanya.

Syifak mengatakan, pihaknya juga sengaja memusnahkan ratusan ponsel disaksikan para santri dan guru. Hal itu bentuk transapransi madrasah dan pengasuh kepada para santri dan wali murid. Sebab jika tidak dimusnahkan, dikhawatirkan penyitaan ponsel menjadi fitnah nanti.

“Orang-orang akan bertanya, ke mana HP itu setelah disita, dijual atau dimanfaatkan pribadi kah atau ke mana. Itu menjadi fitnah. Maka untuk menghindari fitnah, bentuk transparansi madrasah ya dimusnahkan. Jadi sama-sama lega. Yang disita juga lega, guru pun tidak membawa beban,” katanya.

Sumber: Inews