5 Golongan Orang yang Rajin Beribadah Tapi Masuk Neraka
[PORTAL ISLAM] Ibadah itu dibagi dua, yakni ibadah mahdah, hubungan langsung manusia dengan Allah, dan ibadah muamalah, hubungan manusia dengan manusia lainnya. Keduanya tidak bisa dipisahkan dan keduanya harus dilaksanakan sesuai tuntunan agama.
Ada salah satunya yang gagal, maka ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah. Misalnya saja begini, ada orang yang rajin beribadah, shalat lima waktunya tidak pernah kelewat, rajin puasa, shalat malam, tapi ia memiliki akhlak yang buruk seperti sering menyakiti perasaan orang lain, pelit dan sebagainya, maka semua amal ibadahnya akan gugur.
Kelak di akhirat nanti mereka akan dimasukkan ke dalam neraka meskipun waktu di dunianya rajin beribadah. Berikut beberapa golongan orang yang rajin beribadah tapi masuk neraka.
1. Musyrik
Musyrik atau menyekutukan Allah adalah panglima dosa yang tidak terampuni. Di zaman sekarang, banyak orang yang rajin beribadah tapi masih percaya dukun, jimat. memberikan sesajen dan suka meminta-minta kepada benda mati atau roh-ron nenek moyang.
Mereka percaya bahwa jimat, roh nenek moyang atau benda keramat bisa mendatangkan rezeki dan kebaikan kepadanya. Mereka percaya dengan hal itu karena mengikuti tradisi dan menghargai para pendahulunya.
Padahal segala sesuatu itu datang dari Allah dan hanya kepada Allah seharusnya kita meminta. Tradisi tidak ada sangkut pautnya dengan agama, jika sebuah tradisi melanggar aturan Allah dan tidak ada contohnya dari Rasulullah, maka jangan ikuti tradisi tersebut.
2. Mulut berbisa
Ibadah seharusnya menghasilkan akhlak yang mulia, membuat kita halus dalam berbicara, lembut dalam bertindak dan tegas dalam mengambil keputusan. Namun tak sedikit orang yang rajin beribadah tapi akhlaknya awut-awutan.
Mulutnya begitu berbisa, sering menyakiti perasaan orang, suka menilai kejelakan orang lain dan menganggap dirinya lebih baik dari siapapun. Orang seperti itu adalah calon neraka sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alahiwasalam, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya si Fulan sering shalat malam, puasa di siang hari, mengerjakan amal kebaikan dan bersedekah, tetapi dia suka mengganggu tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah berkata, “Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.
“Ditanyakan lagi kepada beliau, “Sesungguhnya si Fulan lainnya hanya mengerjakan shalat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju dan dia tidak pernah mengganggu seorangpun, “Rasulullah berkata, “Dia termasuk penghuni surga.” (HR. Ahmad dan Al-Bukhori).
3. Orang kikir
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Dari ayat ini dapat diketahui bahwa zakat itu posisinya sejajar dengan shalat. Jika tidak mengeluarkan zakat, sama saja dengan tidak shalat. Meskipun seseorang rajin shalat, tapi tidak pernah mengeluarkan zakat, termasuk infaq dan sedekah, maka dia sama saja dengan orang yang tidak pernah shalat.
Barangsiapa yang kikir dan terus-terusan mengumpulkan harta, Allah akan menutup hatinya dan mencabut ketenangan dalam hatinya. Tidak akan ada kepuasaan dan ketenangan dalam hati orang-orang yang kikir.
4. Sombong
Banyak ahli ibadah yang ilmu agamanya sudah banyak, tapi ia memiliki sifat sombong karena merasa paling bisa dan paling benar. Dalam hatinya ada perasaan sombong, merasa paling benar dan suka menghakimi keburukan orang lain.
Meskipun dia rajin beribadah, tapi sedikit saja ia memiliki kesombongan dan sifat pamer, maka ia akan dijerumuskan ke dalam neraka.
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi).” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, jagalah hati kita selalu dari hal-hal yang tidak baik dan jangan pernah lepas memohon ampunan kepada Allah.
5. Terlalu cinta dunia
Tak sedikit orang yang rajin beribadah, tapi ibadahnya itu hanya ditujukan untuk mencari kekayaan dunia. Allah mungkin akan memberikan kekayaan kepada mereka, tapi mereka tidak akan dimasukan ke surga karena ibadahnya tidak didasari keikhlasan. Mereka adalah golongan orang-orang munafik.
Ketika mereka diberikan kenikmatan dunia, mereka akan bersyukur, dan ketika diberikan cobaan, mereka akan mengingkari Tuhan-nya. Ada pun orang yang mengingkari Tuhan ketika diberikan kenikmatan dan bersujud ketika diberikan kesusahaan, dan ketika kembali diberikan kenikmatan, mereka akan kembali mengingkari Tuhan-nya.
Sumber: Wowmenariknya