Jangan Dipersulit! Ini Doa Niat Puasa Ramadhan yang Benar
Bulan Ramadhan telah datang. Jadi jangan sampai lupa membawa niat agar puasa Ramadhan kita tidak sia-sia. Sebab melakukan amal-amalan tanpa ada niat karena Allah, maka amalan tersebut akan percuma saja.
Termasuk sebelum menunaikan puasa Ramadhan, jangan sampai lupa mengucapkan niat puasa Ramadhan agar pahala puasanya kita dapat. Namun kebanyakan orang beranggapan kalau doa niat puasa itu harus dilafalkan dan harus pake bahasa Arab, karena jika tidak, maka niatnya tidak sah.
Beginilah doa niat puasa Ramadhan pada umumnya:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَان هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى
“Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala”
Artinya: “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala”
Doa niat puasa tersebut memang tidak salah, tapi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
Tidak semua orang hafal doa tersebut dan tidak semua orang bisa membaca bahasa Arab. Karena merasa dipersulit, alhasil beberapa orang memilih tidak pausa saja karena niatnya juga gak hafal.
Jangan persulit urusan niat, Allah itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Letak niat ada pada hati bukan lisan. Cukup niatnya dalam hati saja dengan bahasa yang kamu mengerti karena Allah mengerti semua bahasa.
Yang penting dalam hati, kamu niat ingin melaksanakan puasa Ramadhan benar-benar tulus karena Allah, bukan karena paksaan, pujian dari orang lain dan sebagainya. Kuatkan saja niatmu cukup karena Allah, urusan rangkaian kata-kata, itu terserah kamu.
Misalnya saja begini, “Ya Allah aku melaksanakan puasa Ramadhan di tahun ini benar-benar tulus karena-Mu, karena ingin mendapatkan ampunan dari-Mu dan ridho-Mu.”
Kalau gak pake bahasa Arab tidak sah?
Mungkin ada yang berkata kalau doa niat puasa tanpa diucapkan dengan lisan dan bahasa Arab maka hukumnya tidak sah. Mari pergunakan akal sehat, apakah Allah hanya paham bahasa Arab saja, sedangkan manusia saja banyak yang paham sampai puluhan bahasa, apalagi Allah yang menciptakan seisi langit dan semua bahasa?
Apakah niat puasa dengan menggunakan bahasa Sunda, Jawa atau Inggris tidak sah? Kalau tidak sah, berarti yang masuk surga orang Arab saja, kalau begitu Allah itu tidak adil? Namun faktanya tidak begitu kan, niatlah dan berdoalah dengan bahasa yang kamu pahami karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
Yang terpenting dari niat itu adalah ketulusan kita melaksanakan perintah Allah hanya semata-mata untuk mendapat ridho Allah, bukan untuk mendapat penilaian dari makhluk. Tak peduli seberapa baguspun rangkaian kata-katamu, tapi ada saja sedikit rasa ingin dinilai oleh makhluk dalam hati, amal-amalanmu akan percuma saja. (wm)
Termasuk sebelum menunaikan puasa Ramadhan, jangan sampai lupa mengucapkan niat puasa Ramadhan agar pahala puasanya kita dapat. Namun kebanyakan orang beranggapan kalau doa niat puasa itu harus dilafalkan dan harus pake bahasa Arab, karena jika tidak, maka niatnya tidak sah.
Beginilah doa niat puasa Ramadhan pada umumnya:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَان هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى
“Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala”
Artinya: “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala”
Doa niat puasa tersebut memang tidak salah, tapi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
Tidak semua orang hafal doa tersebut dan tidak semua orang bisa membaca bahasa Arab. Karena merasa dipersulit, alhasil beberapa orang memilih tidak pausa saja karena niatnya juga gak hafal.
Jangan persulit urusan niat, Allah itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Letak niat ada pada hati bukan lisan. Cukup niatnya dalam hati saja dengan bahasa yang kamu mengerti karena Allah mengerti semua bahasa.
Yang penting dalam hati, kamu niat ingin melaksanakan puasa Ramadhan benar-benar tulus karena Allah, bukan karena paksaan, pujian dari orang lain dan sebagainya. Kuatkan saja niatmu cukup karena Allah, urusan rangkaian kata-kata, itu terserah kamu.
Misalnya saja begini, “Ya Allah aku melaksanakan puasa Ramadhan di tahun ini benar-benar tulus karena-Mu, karena ingin mendapatkan ampunan dari-Mu dan ridho-Mu.”
Kalau gak pake bahasa Arab tidak sah?
Mungkin ada yang berkata kalau doa niat puasa tanpa diucapkan dengan lisan dan bahasa Arab maka hukumnya tidak sah. Mari pergunakan akal sehat, apakah Allah hanya paham bahasa Arab saja, sedangkan manusia saja banyak yang paham sampai puluhan bahasa, apalagi Allah yang menciptakan seisi langit dan semua bahasa?
Apakah niat puasa dengan menggunakan bahasa Sunda, Jawa atau Inggris tidak sah? Kalau tidak sah, berarti yang masuk surga orang Arab saja, kalau begitu Allah itu tidak adil? Namun faktanya tidak begitu kan, niatlah dan berdoalah dengan bahasa yang kamu pahami karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
Yang terpenting dari niat itu adalah ketulusan kita melaksanakan perintah Allah hanya semata-mata untuk mendapat ridho Allah, bukan untuk mendapat penilaian dari makhluk. Tak peduli seberapa baguspun rangkaian kata-katamu, tapi ada saja sedikit rasa ingin dinilai oleh makhluk dalam hati, amal-amalanmu akan percuma saja. (wm)