April Mop, Hari Pembantaian Umat Islam Spanyol yang Memilukan
Setiap tanggal 1 April, beberapa negara biasanya merayakan April Mop, bahkan tak sedikit masyarakat Indonesia merayakan hari yang dikenal dengan April Fool’s Day ini. Kebohongan, penipuan, keusilan dan kejahilan seolah dilegalkan pada hari ini. Tapi tahukan kalian bagaimana sejarah April Mop?
Sebagai umat Islam, kalian harus tahu bagaimana asal usul April Mop. Hari yang dianggap menyenangkan oleh orang-orang Barat ini memiliki sejarah kelam bagi umat Islam.
Para sejarawan mengklaim bahwa April Mop sebenarnya sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya umat Islam Spanyol oleh tentara Spanyol. Umat muslim ketika itu dibantai melalui cara penipuan. Karena alasan itulah, hari ini dikenang sebagai April Mop.
Sekitar abad ke-8 M, Panglima Thariq bin Ziyad membebaskan Islam hingga masuk ke wilayah Spanyol dan bahkan sampai berkembang ke Perancis Selatan. Spanyol dalam keadaan makmur ketika Islam yang berkuasa.
Namun perkembangan Islam di Spanyol yang pesat menimbulkan kegelisahan pada negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis. Selama enam abad lamanya, umat Islam di Spanyol hidup dalam keadaan damai.
Akan tetapi kaum kafir tak putus asa untuk menghancurkan Islam di Spanyol meski selalu gagal. Mereka tahu kalau melemahkan Islam secara fisik tidak akan mungkin berhasil, jadi mereka menghancurkan Islam dengan cara melemahkan iman penganutnya.
Secara diam-diam, negara-negara Eropa yang ingin menghancurkan Islam mulai mengirimkan alkohol dan mengenalkan pada hiburan malam. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi ketimbang membaca Al-Quran.
Mereka juga mengirim ulama-ulama palsu untuk memecah belah persatuan umat muslim Spanyol. Lama kelamaan, usaha kaum kafir pun membawakan hasil. Akibat persatuan terpecah belah, Spanyol pun direbut oleh tentara Salib.
Tentara Salib membantai seluruh muslim dengan kejam
Pasukan Salib membunuh semua penduduk muslim, termasuk anak-anak, wanita dan lansia. Mereka tak memberikan ampun agar umat muslim di Spanyol benar-benar tertumpas habis sampai ke akarnya.
Satu per satu daerah yang tadinya dikuasai oleh umat muslim direbut oleh tentara Salib. Granada merupakan daerah terakhir yang belum ditaklukan. Penduduk muslim di sana masih sangat banyak dan memilih berlindung di dalam rumah.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tentara Salib meneriakan pengumuman agar orang-orang muslim yang bersembunyi mau keluar. Mereka mengatakan bahwa para muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan pergi ke luar Spanyol dengan berlayar menggunakan kapal yang sudah disediakan.
Beberapa orang Islam masih curiga dengan tawaran tersebut. Untuk menghilangkan kecurigaan tersebut, tentara Salib mengizinkan sebagian orang untuk melihat kapal itu sendiri di pelabuhan. Dan ternyata memang betul ada kapal yang sudah disiapkan untuk mengangkut orang Islam.
Keesokan harinya, ribuan muslim Granada keluar rumah dan pergi ke pelabuhan. Sebagian ada yang memilih bertahan saja di rumah. Namun kejinya, semua itu hanya tipuan tentara Salib saja. Mereka kemudian membakar rumah-rumah warga dan seluruh kapal di pelabuhan.
Ribuan umat Islam hanya bisa terdiam karena mereka tak bersenjata. Tanpa kenal ampun, tentara Salib pun membantai mereka semua yang kebanyakan terdiri dari anak-anak dan perempuan. Seluruh muslim yang ada di pelabuhan pun terbunuh.
Tragedi ini bertepatan dengan 1 April dan sampai sekarang 1 April diperingati sebagai hari April Fool’s Day atau April Mop.
Bukan bermaksud fanatik atau melarang, jika kalian seorang muslim, apakah kalian mau merayakan hari pembantaian saudara-saudara kalian sendiri? (ww)
Sebagai umat Islam, kalian harus tahu bagaimana asal usul April Mop. Hari yang dianggap menyenangkan oleh orang-orang Barat ini memiliki sejarah kelam bagi umat Islam.
Para sejarawan mengklaim bahwa April Mop sebenarnya sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya umat Islam Spanyol oleh tentara Spanyol. Umat muslim ketika itu dibantai melalui cara penipuan. Karena alasan itulah, hari ini dikenang sebagai April Mop.
Sekitar abad ke-8 M, Panglima Thariq bin Ziyad membebaskan Islam hingga masuk ke wilayah Spanyol dan bahkan sampai berkembang ke Perancis Selatan. Spanyol dalam keadaan makmur ketika Islam yang berkuasa.
Namun perkembangan Islam di Spanyol yang pesat menimbulkan kegelisahan pada negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis. Selama enam abad lamanya, umat Islam di Spanyol hidup dalam keadaan damai.
Akan tetapi kaum kafir tak putus asa untuk menghancurkan Islam di Spanyol meski selalu gagal. Mereka tahu kalau melemahkan Islam secara fisik tidak akan mungkin berhasil, jadi mereka menghancurkan Islam dengan cara melemahkan iman penganutnya.
Secara diam-diam, negara-negara Eropa yang ingin menghancurkan Islam mulai mengirimkan alkohol dan mengenalkan pada hiburan malam. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi ketimbang membaca Al-Quran.
Mereka juga mengirim ulama-ulama palsu untuk memecah belah persatuan umat muslim Spanyol. Lama kelamaan, usaha kaum kafir pun membawakan hasil. Akibat persatuan terpecah belah, Spanyol pun direbut oleh tentara Salib.
Tentara Salib membantai seluruh muslim dengan kejam
Pasukan Salib membunuh semua penduduk muslim, termasuk anak-anak, wanita dan lansia. Mereka tak memberikan ampun agar umat muslim di Spanyol benar-benar tertumpas habis sampai ke akarnya.
Satu per satu daerah yang tadinya dikuasai oleh umat muslim direbut oleh tentara Salib. Granada merupakan daerah terakhir yang belum ditaklukan. Penduduk muslim di sana masih sangat banyak dan memilih berlindung di dalam rumah.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tentara Salib meneriakan pengumuman agar orang-orang muslim yang bersembunyi mau keluar. Mereka mengatakan bahwa para muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan pergi ke luar Spanyol dengan berlayar menggunakan kapal yang sudah disediakan.
Beberapa orang Islam masih curiga dengan tawaran tersebut. Untuk menghilangkan kecurigaan tersebut, tentara Salib mengizinkan sebagian orang untuk melihat kapal itu sendiri di pelabuhan. Dan ternyata memang betul ada kapal yang sudah disiapkan untuk mengangkut orang Islam.
Keesokan harinya, ribuan muslim Granada keluar rumah dan pergi ke pelabuhan. Sebagian ada yang memilih bertahan saja di rumah. Namun kejinya, semua itu hanya tipuan tentara Salib saja. Mereka kemudian membakar rumah-rumah warga dan seluruh kapal di pelabuhan.
Ribuan umat Islam hanya bisa terdiam karena mereka tak bersenjata. Tanpa kenal ampun, tentara Salib pun membantai mereka semua yang kebanyakan terdiri dari anak-anak dan perempuan. Seluruh muslim yang ada di pelabuhan pun terbunuh.
Tragedi ini bertepatan dengan 1 April dan sampai sekarang 1 April diperingati sebagai hari April Fool’s Day atau April Mop.
Bukan bermaksud fanatik atau melarang, jika kalian seorang muslim, apakah kalian mau merayakan hari pembantaian saudara-saudara kalian sendiri? (ww)