Tuding Mahasiswa UINSU Minta Uang Agar Batal Demo, Ngabalin Diserang Habis
Aliansi Mahasiswa UIN-Sumatera Utara meradang setelah pengusiran Ali Mochtar Ngabalin saat bertandang ke UIN Sumatera Utara, Kamis (21/3) lalu.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan Tenaga Ahli Utama Staf Kantor Presiden itu dengan Suara.com, Ngabalin balik menuding.
Ia menyebut pengusiran yang dialaminya berawal dari sejumlah mahasiswa yang meminta uang kepadanya sembari menebar ancaman kalau tidak diberi maka akan didemo.
“Kami klarifikasi bahwa aksi kami tersebut tidak ada kaitanya dengan TKN dan BPN,” ujar Bobby Harahap yang saat ini menjadi koordinator aksi kepada RMOLSumut, Minggu (24/3).
Menurutnya jelas Mahasiswa menolak dalam video tersebut bahwa siapa pun yang datang ke kampus baik dari TKN atau BPN akan diusir karena sudah kampus sebagai institusi yang suci.
“Tempat belajar dan mengajar harus bersih dari kegiatan-kegiatan kepentingan politik,” kata dia.
Meski begitu, Bobby membenarkan adanya pertemuan pihak mahasiswa dan seorang staf Ngabalin bernama Siska sebelum pukul 10.00 WIB pagi.
Namun, dia menegaskan pertemuan tersebut bukan atas insiatif mereka melainkan inisiatif dari staf tersebut untuk mengulur waktu unjuk rasa mereka menolak kedatangan Ngabalin.
“Dan perlu diketahui, sebelum aksi memang banyak pihak-pihak yang ingin berjumpa dengan mereka dan menawarkan banyak ‘penawaran’ tapi mereka tetap menolak. Dan kami tidak ada meminta uang,” lanjut Bobby.
Klarifikasi lainnya atas pernyataan Ngabalin juga mereka sampaikan yakni yang menyebut Ngabalin sempat menemui para pengunjuk rasa di sela acaranya.
Dan kembali ke dalam ruangan setelah para pengunjuk rasa tidak mampu memberikan penjelasan atas aksi mereka tersebut.
“Yang benar adalah Ngabalin keluar setelah mendengar kami orasi dan melambaikan tangan kepada puluhan mahasiswa yang terus bertambah mendukung aksi,” pungkasnya.
Setelah pengusiran itu, Ngabalin memberikan komentar kepada awak media Suara.Com.
Dalam wawancaranya, Ngabalin mengatakan ebelum memberikan kuliah umum, sejumlah mahasiswa menemui stafnya untuk meminta uang serta membiayai mereka jalan-jalan ke Jakarta.
Kalau tak dikasih, kata Ngabalin, mahasiswa akan menggelar aksi saat itu juga.
Dalam wawancara itu Ngabalin tak mau memenuhi tuntutan tersebut. Alhasil, ketika giliran dia memberikan pidato, sejumlah mahasiswa menggelar aksi di luar gedung.
“Itu yang demo, sebelum saya pidato, minta uang ke staf saya. Dengan harapan agar saya bisa kasih uang, kemudian mereka tidak akan demo. Apa urusannya?” kata Ngabalin kepada Suara.com, Sabtu (23/3).
Sumber: Suara.com