Driver Ojol Minta Dukungan PKS, Sohibul Iman: Kami Siap Perjuangkan
BERITAHEBOH.NET - Ratusan driver ojek online yang tergabung dalam Forum Ojek Online (Forjol) mendatangi kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, Sabtu, 9 Maret 2019. Kedatangan ratusan driver ojol itu diterima langsung oleh Presiden PKS Sohibul Iman.
Dalam pertemuan itu, Sohibul mendengarkan aspirasi tiga tuntutan rakyat atau tritura yang disampaikan Forjol. Dia menekankan PKS siap membantu memperjuangkan tritura dalam aturan perundangan.
"Tugas partai politik mengagregasi kepentingan masyarakat termasuk para pengemudi daring. Saya memahami tuntutan rekan-rekan," kata Sohibul seperti disampaikan dalam keterangan resminya.
Sohibul menambahkan memang dalam persoalan driver ojol yang notabene model bisnis aplikasi baru, pemerintah dan DPR bisa responsif. Kata dia, misalnya terkait status kemitraan setidaknya memiliki aturan dalam regulasi UU. Menurut dia, kemitraan harus saling menguntungkan.
"Karena itu, kami dari PKS siap memperjuangkan dan membutuhkan dukungan," ujar Sohibul.
Terkait BPJS Kesehatan untuk driver ojol, menurut Sohibul seharusnya bisa dimasukkan dalam kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI). Alasannya, rata-rata pendapatan driver ojol masih di bawah upah minimum.
Kemudian, ia menekankan PKS bila berhasil di Pileg 2019 maka siap menggratiskan pajak motor. "SIM berlaku seumur hidup dan bebas pajak pendapatan di bawah Rp8 juta untuk teman-teman," ujar Sohibul.
Sementara, Ketua Forjol Ari Hasan menyebut tritura yang disampaikan pihaknya kepada DPP PKS yakni pertama yaitu perbaikan payung hukum bagi transportasi online. Lalu, kedua soal kemitraan antara pengemudi dan aplikator yang benar-benar setara. Kelayakan antara tarif dan bagi hasil yang adil harus memprioritaskan pengemudi ojol.
Selanjutnya, ketiga yaitu memperjuangkan driver ojol menjadi peserta BPJS yang menjadi tanggung jawab negara. Menurut Ari, saat ini, sebagian besar ojol belum memiliki asuransi BPJS.
"Informasi terakhir ada kawan kecelakaan masuk rumah sakit tapi tidak punya BPJS. (Kecelakaan) risiko kami di jalan. Kalau tidak ada BPJS hidup yang sudah susah makin hancur," tutur Ari Hasan. (VIVA)