3 Panglima Perang Islam Ini Melakukan Penaklukan di Usia Sangat Muda
Sepanjang sejarah Islam, ada banyak nama panglima perang Islam yang dikenal dengan kehebatannya di medan tempur. Sebut saja di zaman Rasulullah SAW, ada Khalid bin Walid, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash dan masih banyak lagi.
Sepeninggalan Rasulullah, Allah terus mengaruniakan kepada umat Islam panglima-panglima perang yang berperan penting dalam melakukan penaklukan dan penyebaran Islam di seluruh dunia.
Hebatnya lagi, sejarah mencatat ada beberapa panglima Islam yang sudah bisa menaklukan kota-kota besar ketika usianya masih sangat muda. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini tentang 3 panglima perang Islam yang sudah melakukan penaklukan di usia sangat muda.
1. Usamah bin Zaid (18 tahun)
Usamah bin Zaid adalah salah satu sahabat Nabi. Ayahnya, Zaid bin Hartisah juga merupakan sahabat Nabi dan salah satu pemeluk Islam paling awal. Di usianya yang masih sangat muda, Usamah bin Zaid sudah mengikuti berbagai macam perang, seperti Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Hunain dan Perang Mu’tah.
Dalam Perang Mu’tah, Usamah menyaksikan ayahnnya tewas. Tapi hal itu tidak membuat Usamah gentar. Dia terus berjuang di medan perang hingga umat muslim berhasil memenangkan perang tersebut.
Ketika Rasulullah mendeklarasikan perang terhadang pasukan Romawi, Rasulullah mengangkat Usamah bin Zaid yang masih sangat muda jadi panglima seluruh pasukan untuk memerangi pasukan Romawi.
Setelah Rasulullah meninggal, pasukan Usamah ditarik kembali ke Madinah. Setelah Abu Bakar dilantik jadi khalifah, Abu Bakar meneruskan pengiriman pasukan muslim di bawah pimpinan Usamah bin Zaid untuk memerangi pasukan Romawi.
Banyak pihak yang tidak setuju kalau Usamah dijadikan pemimpin pasukan karena ia masih sangat muda. Hendaknya ia diganti oleh pihak yang lebih tua dan berpengalaman. Mendengar penolakan itu, Abu Bakar bersikeras bahwa Usamah tetap akan jadi panglima perang sesuai amanat Rasulullah.
Hingga akhirnya Usamah bin Zaid berhasil mengalahkan sebagian pasukan Romawi yang menguasai wilayah Arab di usianya yang masih 18 tahun.
2. Muhammad bin al-Qasim (17 tahun)
Muhammad bin al-Qasim dilahirkan di Ta’if pada pada 695 Masehi, beberapa puluh tahun setelah wafatnya Rasulullah. Beliau adalah jendral Kekhalifahan Umayyah yang menaklukan wilayah Sindh dan Multan.
Di usia 17 tahun, ia dipilih oleh Hajjaj bin Yusuf untuk memimpin pasukan besar menuju India. Dalam ekspansinya ke India, ia berhasil menaklukan wilayah Sindh dan paling selatan wilayah Multan yang memungkinkan penaklukan India oleh Islam.
3. Muhammad Al Fatih (22 tahun)
Mehmed II atau lebih dikenal dengan nama Muhammad Al Fatih merupakan penguasa Utsmani ketujuh yang berkuasa sekitar tahun 1444 sampai 1446 dan 1451 sampai 1481.
Prestasinya yang luar biasa adalah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. Pada saat memimpin pasukan menyerang Konstantinopel, Al Fatih ketika itu baru berusia 22 tahun.
Meski mereka masih muda, tapi mereka dikaruniai oleh Allah kehebatan dalam strategi berperang. Tentunya mereka adalah panglima yang beriman kepada Allah. Itulah kehebatan dan kemuliaan Islam pada zaman dulu. (wowmenariknya)