5 Ciri Orang yang Terombang-ambing Dalam Kesesatan
Selama kita masih hidup di dunia ini, masih ada kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri. Allah pasti akan mengampuni semua dosa-dosa kita meski sebanyak buih di lautan. Akan tetapi tak semua orang diberi kesempatan untuk tobat meski dia masih hidup di dunia ini.
Banyak orang yang seumur hidupnya tenggelam dalam kesesatan. Dia sama sekali tidak diberikan hidayah dan taufiq oleh Allah. Bukan berarti Allah tidak memberikan hidayah pada mereka, tapi mereka sendiri yang sudah menutup pintu hatinya karena terlalu mencintai dunia ini.
Berikut ciri-ciri orang yang terombang-ambing dalam kesesatan. Jika ciri-ciri ini ada pada diri kalian, segeralah memohon ampunan kepada Allah.
1. Tidak beribadah, tapi usaha selalu lancar
Tidak pernah sholat, zakat dan melakukan kewajiban lainnya, tapi usaha tetap lancar, harta semakin melimpah, kemungkinan besar Anda terkena istidraj.
Istidraj sendiri adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah terus-menerus, sementara Anda berada dalam kesesatan. Usaha malah semakin lancar dan maju, sehingga Anda beranggapan kalau hidup Anda sudah sejahtera tanpa harus beribadah sekalipun.
Hingga akhirnya sampai ajal menjemput, Anda tidak bertobat dan beriman kepada Allah karena terlena dengan semua kenikmatan dunia.
2. Tidak pernah kapok ketika diberikan peringatan
Allah mempunyai cara untuk menyadarkan manusia dari perbuatan dosa-dosanya. Yaitu dengan memberikan permasalahan berat pada mereka agar mereka berpikir dan kembali lagi ke jalan-Nya. Orang yang hatinya terbuka, pasti akan segera bertobat dan tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi.
Sedangkan orang yang sudah membatu hatinya, dia tidak akan ada kapoknya meski sudah diberikan peringatan. Diberikan kesanangan apalagi, maksiatnya semakin menjad-jadi. Kalau sudah seperti itu, dia akan terombang-ambing dalam kesesatan seumur hidupnya.
3. Tidak mempunyai belas kasihan
Ada orang yang suka mabuk dan melakukan perbuatan maksiat lainnya, tapi dia masih memiliki belas kasihan pada orang yang butuh pertolongan. Hatinya merasa tersentuh ketika melihat orang lain kesusahan. Biasanya orang seperti itu masih terbuka hatinya untuk menerima hidayah dan taufiq dari Allah.
Tapi ada orang yang rajin beribadah, tapi dalam hatinya tidak ada belas kasihan sama sekali. Dia memiliki jiwa kikir, kalaupun menolong hanya cari muka saja. Dia enggan membantu orang lain yang kesusahan dan dia selalu menganggap bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain. Orang yang sombong hatinya sangat keras sehingga sulit menerima hidayah dari Allah.
4. Menyebarkan kemusyrikan
Musyrik adalah panglima dari semua dosa. Melakukan kemusyrikan bisa membuat kita semakin jauh dari Allah dan jauh dari hidayah-Nya. Apalagi sampai menyebarkan kemusyrikan, mengajak orang lain ke dalam kesesatan, biasanya orang seperti itu akan selamanya terombang-ambing dalam kesesatan.
Seperti para pendeta Yahudi dulu, yang menyelewengkan Taurat dan mengajak umatnya ke dalam kesesatan. Allah tutup hati mereka seumur hidupnya dan mereka tidak akan pernah bisa menemukan cahaya petunjuk.
Percaya jimat, meminta-minta pada kuburan, memberikan sesajen kepada para leluhur adalah contoh lain perbuatan musyrik.
5. Durhaka pada orangtuanya
Durhaka pada orangtua sama dengan durhaka pada Allah. Anak yang durhaka pada orangtuanya, hatinya akan menjadi keras seperti batu. Hati yang membatu akan sulit sekali menerima petunjuk dari Allah. Oleh karena itu, hormatilah kedua orangtua kita.
Jadi kesimpulannya, Allah telah memberikan petunjuk kepada semua orang, tapi ada yang menerima dan ada yang tidak. Diterima atau tidaknya hidayah dari Allah tergantung kita sendiri. Orang yang tidak bisa menerima hidayah dari Allah disebabkan karena dosa-dosa mereka yang terlalu keji.
Beruntunglah orang yang selalu merenungkan dosa-dosanya dan memiliki keinginan untuk memperbaiki dirinya.
Sumber: Wowmenariknya