Insyaallah, Kisah Ini Jadi Kabar Gembira Bagi Orang Miskin yang Tetap Beriman dan Bersabar
Ada seorang anak yatim yang bertanya kepada ibunya, “Bu, kenapa kita miskin, padahal ibu orang baik, rajin beribadah dan selalu bekerja keras?”
Dengan tenang sang ibu berkata, “Nak janganlah engkau bersedih karena hidup miskin, tetap syukuri hidup ini karena kelak kita akan jadi orang paling beruntung.”
Sang anak heran dengan jawaban ibunya, kenapa kemiskinan akan membawa keberuntungan. “Kenapa begitu bu?”
Sang ibu menjawab:
“Nak, hidup ini bagaikan jalan-jalan di supermarket. Semua orang boleh membawa dan memilih barang apa saja yang diinginkannya.
“Siapa yang membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti. Siapa yang membawa tiga potong roti, maka ia harus membayar seharga tiga potong roti.”
“Sementara kita tak mungkin membawa apa-apa karena kita tidak memiliki uang untuk membelinya.”
“Saat berada di pintu kasir, kita tidak akan diperiksa karena kita tidak membawa apa-apa. Kita akan dibiarkan lewat begitu saja tanpa ada perhitungan.”
“Sementara orang yang membawa banyak barang, setiap barang yang dibawanya akan diperiksa dan orang tersebut harus membayar seharga barang yang dibawanya.”
“Begitu pula di hari kiamat Nak! Kita orang miskin yang tidak memiliki apa-apa tidak akan diperiksa (hisab) terlebih dahulu. Kita akan langsung melewati pintu surga tanpa diperiksa.”
“Sementara orang-orang kaya, mereka akan diperiksa satu per satu untuk dimintai pertanggung jawaban.”
“Mereka akan ditanya dari mana hartanya mereka peroleh dan kemana hartanya mereka gunakan? Mobilnya digunakan untuk apa, rumah besarnya dipakai untuk apa dan masih banyak lagi.”
“Kelak bakalan banyak orang kaya yang tidak jadi masuk surga karena mereka tidak menggunakan hartanya dengan baik. Mereka banyak menghamburkan hartanya bukan di jalan Allah dan hanya untuk memenuhi nafsunya.”
“Sedangkan kita Nak, kita akan dibiarkan lewat tanpa beban. Lebih enak bukan? ”
“Anakku, jika kita memang ditakdirkan untuk miskin, bersabarlah karena setelah kematian, kemiskinan akan sirna.”
“Andaikan kita kaya, kita belum tentu bisa bertaqwa. Mungkin juga, dengan kemiskinan kita bisa meraih surga.”
“Nak janganlah berprasangka buruk pada Allah! Karena kita hidup miskin, bukan berarti Allah benci sama kita. Justru Allah sayang sama kita dan takut kita tidak beriman kalau seandainya diberikan kekayaan.”
“Tetaplah beriman pada Allah dalam kondisi apapun dan bersabarlah karena hidup di dunia ini hanya sebentar.”
Hikmah dari kisah di atas yaitu kita harus senantiasa bersyukur dan berprasangka baik pada Allah. Jangan bersedih dan minder karena hidup kita miskin dan susah. Jika kita tetap bertaqwa dan bersabar, yakinlah kesusahan itu akan berubah jadi kebahagiaan kelak.
Begitulah perumpamaan orang-orang kaya dan miskin di hari kiamat kelak.
Sumber: wowmenariknya