Dulu Anti-Islam, Mantan Politisi Belanda Ini Sekarang Jadi Mualaf
Hidayah bisa datang kepada siapa saja jika Allah menghendaki. Bahkan kepada seseorang yang dulunya pernah membenci Islam. Tak menutup kemungkinan mereka bisa berubah haluan dari yang awalnya memusuhi Islam, sekarang berbalik jadi seorang muslim yang membela Islam.
Seperti mantan politisi sayap kana Belanda bernama Joram van Klaveren ini yang dulunya sangat anti-Islam, tapi sekarang telah jadi mualaf. Dulunya Joram adalah anggota Partai Kebebasan Wilders di Parlemen Belanda.
Joram bisa disebut tangan kanannya sang ketua partai, Geert Wilders yang dikenal sangat anti-Islam. Namun pada tahun 2014, Joram memutuskan hengkang dari partainya karena ada masalah internal.
Dulunya, Joram pernah melarang masjid-masjid didirikan di Belanda. Dia juga melarang penduduk muslim di Belanda mengenakan burqa. Tak hanya itu, Joram pernah mengatakan bahwa Islam adalah kebohongan dan Al-Quran adalah racun.
Joram mendapat hidayah ketika sedang menulis buku anti-Islam.
Namun tak disangka-sangka, hidayah datang kepada Joram. Dia sekarang mengungkapkan bahwa dirinya sudah memeluk Islam. Dilansir dari The National, Kamis (7/2/2019), Joram jadi mualaf pada 26 Oktober 2018 lalu ketika dia sedang menulis sebuah buku anti-Islam yang berjudul Murtad: Dari Kristen ke Islam di Masa Teror Sekuler.
Di tengah-tengah proyeknya menulis buku anti-Islam, Joram mengatakan bahwa itulah yang membuatnya merubah keyakinannya.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, saya tengah mengembangkan keengganan yang besar terhadap Islam. Kemudian kalian menyimpulkan bahwa itu tidak benar, itu tidak menyenangkan.” kata Joram.
“Tetapi sebagai seorang pencari Tuhan, saya selalu merasakan keresahan tertentu dan itu berangsur-angsur hilang. Rasanya seperti pulang ke rumah, dalam arti keagamaan,” tambah Joram.
Istrinya mengaku senang dengan keputusan suaminya untuk memeluk Islam, di mana sebelumnya sang istri tidak terlalu senang dengan sifat suaminya yang sangat membenci Islam. Sementara itu, sang ibu mengaku tidak senang dengan keputusan anaknya itu.
Sekarang, Joram belum mengubah namanya dan kini tengah belajar Al-Quran untuk memperdalam Islam. Dia mengatakan tidak akan memaksa anak-anaknya dan istrinya untuk memeluk Islam.
Di sisi lain, banyak pihak yang mengatakan kalau keputusan Joram masuk Islam hanya sebatas untuk mencari sensasi agar bukunya terjual banyak. Namun hal itu dibantah Joram, ia mengakau kalau keputusannya masuk Islam berasal dari hati nuraninya.
Dia mengaku mendapatkan cahaya Islam ketika sedang menulis buku anti-Islam tersebut. Joram menyadari bahwa Islam tidak seburuk seperti yang dipikirkannya.
Kita doakan saja semoga Joram istiqomah dalam Islam dan jadi pembela Islam.
Sumber: wowmenariknya