KEREN! Galuh Dakwahkan Hijab ke Sesama Atlet Futsal
Meski menjadi atlet futsal, namun tak menghalanginya untuk tetap berhijab. Dialah Galuh Candra Kirana Putri Prasetya salah satu pemain futsal dari skuat Netic Cibinong. Galuh tetap mengenakan hijabnya walau sedang berlaga di arena futsal.
Tak hanya berhijab untuk dirinya, Galuh juga ingin mendakwahkan hijab pada teman-teman atlet futsal lainnya. Berhijab dengan baik dan mencontohkan hal yang baik-baik menjadi caranya untuk berdakwah ke sesama atlet futsal.
Perempuan yang biasa dipanggil Galuh ini, mengatakan, dia berdakwah tidak langsung bicara pada orang, melainkan dengan menunjukkan konsistensinya dalam pemakaian hijab. Galuh berupaya tetap dengan hijabnya di saat pertandingan maupun tidak sedang bertanding.
“Saya coba melakukan dengan cara berhijab yang baik dan menyontohkan hal yang baik-baik, seperti saatnya waktu shalat ya tetap tepat waktu, tidak meninggalkan shalat meskipun pada saat latihan atau bertanding," kata Galuh, Jumat (7/12/2018).
Apakah dia nyaman menggunakan hijab saat bermain futsal? Galuh menjawab bukan persoalan nyaman melainkan harus belajar terbiasa. Karena jika sudah terbiasa menurutnya dia akan nyaman. Sepe“Harus belajar terbiasa kalau awal-awal berhijab," ucapnya.
Seperti dilansir Republika, Galuh mengakui baru memutuskan untuk berhijab saat umur 17 tahun. Menurutnya, dia merasa terlindungi dan laki-laki dan lebih menghargai seorang perempuan saat sudah berhijab.
Galuh menyatakan alasannya mendakwahkan pemakaian hijab pada teman-teman atlet lainnya agar bisa memberi contoh yang baik. “Menyampaikan hal yang baik untuk orang, siapa tau orang itu melakukan hal tersebut dan mendapatkan pahala buat dirinya, juga untuk Galuh yang sudah mengajak dalam hal kebaikan," kata dia.
Respons kawan-kawannya sendiri, diakuinya sangat menyenangkan. Galuh mengatakan, mereka mulai nyaman serta yakin untuk berhijab.
Kini, secara pelan-pelan dampak dakwah melalui perbuatannya sudah mulai terlihat. Sudah banyak rekannya yang terlihat mau memulai berhijab dan memperbaiki diri.
Mahasiswa di salah satu kampus swasta Kota Bogor itu mengakui masih ada keluhan yang didapatinya. Namun keluhan itu masih dalam batas wajar. “Kan terbiasa tidak tertutup pasti merasa gerah dan mungkin masih ada juga pandangan orang-orang yang bilang emang enggak ribet, emang ngggak gerah, tapi itu semua cobaan untuk kita yang mau memulai jadi lebih baik,” ujarnya.
Dia mengatakan ada bahan khusus untuk kain hijab yang dipakai saat bertanding futsal. Galuh mengatakan, jika susah mencari yang sudah jadi, dia dan timnya akan mencari sendiri bahan untuk kostum futsal mereka. "Cari yang adem, tidak menerawang, serta lentur lalu dijahit sendiri”, ucapnya.
Galuh yang sudah mejadi atlet futsal selama empat tahun itu mengatakan, pelatihnya sangat mendukung dia dan tim untuk berhijab saat bertanding. Tim futsal Netic akan bertanding pada 15 dan 16 Desember mendatang di Yogyakarta. Tim futsal ini termasuk yang mengikuti event futsal tertinggi di Indonesia yakni Women Profesional Futsal League (WPFL) 2019.
Sebelumnya Netic Cibinong pernah menjuarai beberapa perlombaan. Seperti juara 3 pada Piala Kemenpora 2016. Tak hanya itu, skuat itu juga pernah meraih juara 3 pada WPFL serta juara 1 pada perlombaan lain. Netic juga tercatat sebagai Team Fair Play tiga tahun berturut-turut yakni 2016, 2017 dan 2018.