Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini Dia Doa Awal Tahun dan Doa Akhir Tahun Sesuai Tuntunan Nabi

Ini Dia Doa Awal Tahun dan Doa Akhir Tahun Sesuai Tuntunan Nabi
BERITAHEBOH.NET - Tahun 2018 akan segera berakhir dan tahun ke 2019 sudah menanti dihadapan. Tentunya banyak evaluasi (instropeksi) diri di akhir tahun ini. Sekain itu, juga banyak harapan yang ingin digapai di tahun yang baru (2019).

Biasanya manusia berharap yang terbaik di tahun yang baru dibandingkan tahun sebelumnya. Supaya lebih baik, sebagai seorang muslim, kita jangan lupa berdoa diakhir tahun dan awal tahun ini.

Ada banyak pepatah yang menyarankan agar usaha dan doa dilakukan bersamaan.

Dipepatah bahasa Arab “Man Jadda WaJada” yang artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.

Bahasa Inggris ada where there is a will there is a way atau dimana ada kemauan, pasti disitu ada Jalan.

Pada ajaran Islam, Rasulullah SAW juga melakukan hal yang sama, berdoa di setiap langkahnya juga dibarengi dengan usaha.

Dikutip dari laman nu or id, doa awal tahun baru yang dibaca Rasullah SAW sebagaimana disebutkan oleh Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar.

Doa Tahun Baru

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung 
kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Aku pun meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu. 
Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

Doa Akhir Tahun

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan- 
Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon 
ampun kepada-Mu. Ampunilah aku.

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang 
Maha Pemurah.”