Pemuda Muhammadiyah Harap Kegiatan Keagamaan Para Milenial Tak Diracuni Politik
Beritaheboh.net - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengapresiasi para generasi milenial yang semangat mengikuti kegiatan keagamaan. Seperti para milenial yang mengikuti kegiatan Hijrah Festival 2018. Menurut Sunanto, ini salah satu bukti para milenial menuju kebaikan.
Namun demikian Sunanto berharap kegiatan keagamaan milenial tak diracuni agenda politik. Apalagi ini tahun politik.
“Rasa keingintahuan, rasa terus berkontribusi, kebersamaan itu. Maka terhadap situasi momentum pergolakan, kan menyatukan kaum milenial,” kata Sunanto yang merupakan Ketua bidang Hikmah PP Pemuda Muhammadiyah, Selasa (13/11).
Sunanto menjelaskan, antusiasme menghadiri kegiatan keagamaan membuktikan bahwa kajian dan tausiyah tidak identik dengan orang tua. Sebab, kajian dan taushiyah tidak dibatasi usia tua atau muda.
“Kalau dalam kajian itu banyak milenial, sah-sah saja. Kecuali kalau kajian itu dibenturkan dengan politik. Itu tak sesuai dengan ruh,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Cak Nanto itu menilai momentum antusiasme generasi milenial itu harus terus dijaga. Karena itu, harus tetap ada ruang serupa untuk anak muda mengikuti kajian keagamaan.
“Kehausan itu bagian dari kesadaran yang harus dipupuk terus, sehingga menjadi kebanggan tersendiri,” kata Cak Nanto.
Dia mengingatkan, milenial memiliki kecerdasan dalam merespona sesuatu. Diharapkan, kajian keagamaan mengajarkan ihwal bagaimana generasi milenial menghargai suatu perbedaan.
“Rasa keingintahuan, rasa terus berkontribusi, kebersamaan itu. Maka terhadap situasi momentum pergolakan, kan menyatukan kaum milenial,” kata Sunanto yang merupakan Ketua bidang Hikmah PP Pemuda Muhammadiyah, Selasa (13/11).
Sunanto menjelaskan, antusiasme menghadiri kegiatan keagamaan membuktikan bahwa kajian dan tausiyah tidak identik dengan orang tua. Sebab, kajian dan taushiyah tidak dibatasi usia tua atau muda.
“Kalau dalam kajian itu banyak milenial, sah-sah saja. Kecuali kalau kajian itu dibenturkan dengan politik. Itu tak sesuai dengan ruh,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Cak Nanto itu menilai momentum antusiasme generasi milenial itu harus terus dijaga. Karena itu, harus tetap ada ruang serupa untuk anak muda mengikuti kajian keagamaan.
“Kehausan itu bagian dari kesadaran yang harus dipupuk terus, sehingga menjadi kebanggan tersendiri,” kata Cak Nanto.
Dia mengingatkan, milenial memiliki kecerdasan dalam merespona sesuatu. Diharapkan, kajian keagamaan mengajarkan ihwal bagaimana generasi milenial menghargai suatu perbedaan.