Habib Rizieq Dinyatakan Sebagai Korban Oleh Polisi Saudi
Beritaheboh.net - Habib Rizieq Shihab yang merupakanImam Besar Front Pembela Islam (FPI) mengakui telah diperiksa oleh kepolisian Arab Saudi terkait fitnah keberadaan poster bendera hitam di belakang rumahnya di Mekah.
Melalui video yang diunggah Front TV, Habib Rizieq menjelaskan kronologinya sampai diperiksa dan menginap semalaman di kantor kepolisian setempat. Habib Rizieq pun oleh kepolisian Saudi dinyatakan sebagai korban.
Pernyataan Habib Rizieq ini pun tersebar di media sosial. Dalam menyampaikan penjelasannya, Habib Rizieq didampingi istri dan ketiga putrinya.
Dalam pernyataannya Habib Rizieq mengaku ada tiga pertanyaan dari kepolisian Saudi. Dua pertanyaan pertama terkait pemasangan bendera tersebut.
"Apakah saya menempel poster tersebut, maka dengan tegas dan singkat saya jawab bukan. Kemudian kedua, apakah tahu orang yang menempel poster tersebut, saya jawab singkat dan tegas, saya jawab tidak tahu," kata Habib Rizieq.
Habib Rizieq melanjutkan, polisi Saudi menanyakan soal kecurigaannya terhadap pihak tertentu yang kemungkinan ingin mencelakai Rizieq. Kata dia, untuk pertanyaan ketiga ini dijelaskan cukup panjang kepada petugas polisi Saudi.
"Di bagian ketiga ini saya bercerita cukup panjang, tentang posisi saya. Apa yang saya hadapi saat ini, upaya-upaya jahat, untuk mencelakakan kami sekeluarga, pihak kepolisian Saudi Arabia menggali informasi berkaitan dengan pertanyaan nomor tiga," ujarnya.
Kemudian, Rizieq menyebut pemeriksaan terhadapnya berlangsung hingga lewat tengah malam. Karena sudah lewat tengah malam maka petugas polisi Saudi menawarkannya untuk menginap di kantor kepolisian.
Rizieq pun setuju untuk menginap semalam di kantor kepolisian. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan keesokan dengan satu sampai dua pertanyaan.
"Keesokannya dilanjutkan satu atau dua pertanyaan. Selesai itu mereka merapikan keadministrasian. Saat saya menunggu, kepolisian menyatakan saya sebagai korban. Bukan sebagai pelaku kejahatan," tutur Rizieq.
Menurut Rizieq, polisi Saudi memahami dugaan ada pihak yang ingin memfitnahnya. Ia bilang fitnah tersebut dikaitkan dengan organisasi ISIS dan tindak terorisme lainnya. Fitnah ini bertujuan agar Rizieq bermasalah dan terjerat kasus hukum di Saudi. Namun, ia mengapresiasi kinerja aparat kepolisian Saudi.
"Tapi alhamdulillah pihak keamanan Arab Saudi ini, mereka cukup cermat, teliti, cukup cerdas, santun dan kooperatif, mereka cukup jeli dalam menggali keterangan-keterangan tersebut, sehingga mereka memutuskan saya ini sebagai korban," jelas Rizieq.
Dalam pernyataannya Habib Rizieq mengaku ada tiga pertanyaan dari kepolisian Saudi. Dua pertanyaan pertama terkait pemasangan bendera tersebut.
"Apakah saya menempel poster tersebut, maka dengan tegas dan singkat saya jawab bukan. Kemudian kedua, apakah tahu orang yang menempel poster tersebut, saya jawab singkat dan tegas, saya jawab tidak tahu," kata Habib Rizieq.
Habib Rizieq melanjutkan, polisi Saudi menanyakan soal kecurigaannya terhadap pihak tertentu yang kemungkinan ingin mencelakai Rizieq. Kata dia, untuk pertanyaan ketiga ini dijelaskan cukup panjang kepada petugas polisi Saudi.
"Di bagian ketiga ini saya bercerita cukup panjang, tentang posisi saya. Apa yang saya hadapi saat ini, upaya-upaya jahat, untuk mencelakakan kami sekeluarga, pihak kepolisian Saudi Arabia menggali informasi berkaitan dengan pertanyaan nomor tiga," ujarnya.
Kemudian, Rizieq menyebut pemeriksaan terhadapnya berlangsung hingga lewat tengah malam. Karena sudah lewat tengah malam maka petugas polisi Saudi menawarkannya untuk menginap di kantor kepolisian.
Rizieq pun setuju untuk menginap semalam di kantor kepolisian. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan keesokan dengan satu sampai dua pertanyaan.
"Keesokannya dilanjutkan satu atau dua pertanyaan. Selesai itu mereka merapikan keadministrasian. Saat saya menunggu, kepolisian menyatakan saya sebagai korban. Bukan sebagai pelaku kejahatan," tutur Rizieq.
Menurut Rizieq, polisi Saudi memahami dugaan ada pihak yang ingin memfitnahnya. Ia bilang fitnah tersebut dikaitkan dengan organisasi ISIS dan tindak terorisme lainnya. Fitnah ini bertujuan agar Rizieq bermasalah dan terjerat kasus hukum di Saudi. Namun, ia mengapresiasi kinerja aparat kepolisian Saudi.
"Tapi alhamdulillah pihak keamanan Arab Saudi ini, mereka cukup cermat, teliti, cukup cerdas, santun dan kooperatif, mereka cukup jeli dalam menggali keterangan-keterangan tersebut, sehingga mereka memutuskan saya ini sebagai korban," jelas Rizieq.